Rabu, 23 Desember 2015

Bagaimana Cara Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir? (Tugas Kuliah Fisika Terapan Nih..!!!!!!)

Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) beberapa tahun silam ramai diperbincangkan. Pasalnya Indonesia merencanakan membangun PLTN sebagai alternatif pembangkit listrik. Kebanyakan pembangkit listrik di Indonesia memanfaatkan batu bara atau minyak. Penggunaan nuklir lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan pembangkit listrik yang telah disebutkan. Sayangnya kejadian kebocoran pembangkit listrik nuklir Jepang menjadikan timbul pro kontra pembangunan PLTN di
Indonesia. Namun tidak banyak orang yang mengetahui bagaimana sebenarnya cara kerja pembangkit listrik tenaga nuklir.
Kebanyakan orang berpikir pembangkit listrik ini menghasilkan listrik dengan caranya tersendiri. Padahal PLTN memiliki konsep yang hampir sama dengan pembangkit listrik energi uap (PLTU). Secara singkat cara kerja PLTU dapat diuraikan sebagai berikut ini:
·            Air yang digunakan biasanya berasal dari air laut. Air tersebut akan dipanaskan di dalam PLTU sehingga menghasilkan uap.
·            Uap tersebut akan melewati turbin yang telah terhubung dengan generator. Tekanan uap yang tinggi memaksa turbin berputar.
·            Gerakan turbin akan menciptakan listrik di generator, yang nantinya akan disalurkan ke berbagai tempat.
·            Kelemahan PLTU adalah penggunaan bahan bakarnya yang kurang ramah lingkungan. Biasanya bahan bakar memanaskan air adalah batu bara, dan minyak.
Jika Anda melihat berita mengenai penolakan pembangunan PLTU, Anda tidak perlu kaget. Karena hasil pembakaran di PLTU akan menghasilkan berbagai zat yang berbahaya. Adapaun zat yang dihasilkan dalam proses pembakaran PLTU yaitu karbondioksida (CO2), Nitrogendioksida (Nyx), dan Sulfurdioksida (SO2). Selain itu, proses pembakaran dalam PLTU juga akan menghasilkan debu yang mengandung logam berat. Efek dalam jangka panjang yaitu terjadinya proses pencemaan lingkungan, apalagi kebanyakan PLTU terletak di bibir pantai. Sehingga pencemaran lingkungan akan mengakibatkan kerusakan habitat biota laut. Selain itu, efek samping dari PLTU yaitu terjadinya pemanasan global serta terjadinya hujan asam. Itulah kenapa banyak negara yang telah menggantikan PLTU dengan PLTN yang dianggap lebih ramah terhadap lingkungan dan lebih hemat. Perbedaan mendasar antara cara kerja pembangkit listrik tenaga nuklir dengan PLTU adalah penggunaan nuklir sebagai inti pembakaran.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, batu bara atau minyak bumi yang digunakan di dalam PLTU digantikan nuklir. Proses pembelahan nuklir dapat menghasilkan suhu yang tinggi, sehingga mampu menciptakan uap bertekanan. Air akan selalu dialiri masuk ke dalam pembangkit listrik sebagai sarana pemindai panas dari nuklir yang terbelah. Proses pembakaran uranium ini tidak akan melepaskan berbagai zat berbahaya ke udara seperti halnya batu bara atau minyak bumi. CO2, SO2, dan Nyx tidak akan dihasilkan dalam proses PLTN tersebut. Itulah cara kerja pembangkit listrik tenaga nuklir dan alasan kenapa Indonesia juga ingin membangun PLTN yang hemat dan ramah lingkungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar